" Alpha ... "
Rin menghampiri Alpha yang dengan santainya menatap sosok Rin dari atas pohon sakura.
Gadis itu duduk tepat di bawah pohon sakura yang rindang itu , menghela nafas. Mengingat saat ia pertama kali bertemu Alpha, ia juga bertemu dengannya dengan cara seperti ini. Lelaki yang mengenakan pakaian serba hitam dengan jubah hitam panjang itu menyapanya dengan senyuman dingin.
" Tampaknya kau sangat suka berada di dekatku. " Alpha terkekeh pelan melihat tingkah laku Rin yang cukup menghibur dimatanya.
" Kau salah. Aku hanya datang karena ... Kau yang mengundangku datang ke tempat ini. Hal yang sama terjadi 7 tahun yang lalu. " Rin bergumam pelan.
Memang benar, 7 tahun yang lalu, disaat Rin terserap masuk ke dunia cermin ini Alpha lah yang seakan menariknya masuk. Orang yang mengenalkan dunia ini pada Rin, Alpha lah orangnya. Lelaki aneh yang misterius di mata Rin ini, selalu saja menyelamatkannya , disaat ia diserang. Ya, diserang.
" Bukannya sudah saatnya kau memberitahuku ?" Rin bertanya. Kini ia menengadah untuk melihat Alpha.
" Apa ? " Alpha terkekeh.
" Kau tahu apa yang kumaksud ... Alasan kenapa kau membawaku ke dunia ini." Rin bersikeras ingin tahu.
Rin menatap lekat ke arah Alpha. Mata birunya bertemu dengan mata Alpha yang berwarna kuning keemasan. Rin selalu berpikir bahwa Alpha seperti kucing hitam (karena warna rambut Alpha dan matanya seperti kucing hitam yang berbulu hitam bermata kuning keemasan). Kucing hitam yang suka berbohong dan jahil, juga misterius.
Sudah bertahun-tahun Rin datang ke dunia ini dan mengikuti Alpha untuk mengetahui alasan kenapa ia bisa datang ke dunia ini.
" ... Berapa umurmu sekarang , Rin ? " tanya Alpha.
" 16. "
" Sejak kapan ?"
" seminggu yang lalu."
Alpha terkekeh lalu melompat turun dan duduk di sebelah Rin.
" Kalau begitu , akan kuberitahu."
Rin menoleh dan menantikan jawaban yang ia tunggu-tunggu.
" Ibu mu yang menyuruhku untuk membawamu kemari. "
Rin terdiam , tidak, lebih tepatnya ia tak tahu harus berbicara apa. Apa ucapan ALpha benar ? Atau ia hanya berbohong ?
" Ia meninggal 7 tahun yang lalu, bukan ? Kecelakaan itu , kau tahu kebenarannya. Bahwa ia dibunuh oleh orang dari dunia cermin." Alpha menengadah ke arah langit, seakan mengingat akan kejadian itu.
" Tunggu ! Kenapa kau ... "
" Tentu saja aku tahu. Aku ... ada disana pada saat ia dibunuh. Tapi aku tak dapat menolongnya , karena aku masih kurang lebih sekecil dirimu." Alpha tertawa pahit.
Rin merasa bahwa Alpha mungkin cukup dekat dengan Mom nya , dan ia baru pertama kali melihat Alpha berwajah seperti itu.
Memang benar, pada saat ia bertemu dengan Alpha, ia tampak seumuran dengannya. Tidak, mungkin lebih tua. Karena ... Alpha seakan tumbuh bersama dengannya. Mungkin tumbuh lebih cepat karena perbedaan waktu di dunia cermin dan dunia nyata.
1 bulan di dunia kaca , mungkin tidak seberapa di dunia nyata. Rin bahkan tidak tahu umur Alpha sekarang. Mungkin lebih tua darinya beberapa tahun.
Alpha pernah bilang padanya bahwa waktu di dunia cermin sangat tidak stabil, sehingga perbedaan waktunya tidak bisa diprediksi.
" Ibu mu menyuruhku untuk melindungimu , yah, walau aku tak tahu harus melindungimu dari siapa." Alpha menghela nafas. Bersandar di pohon dengan kedua tangannya dilipatkan dibelakang kepalanya.
" ... Mom, meninggal di depan cermin. Apa itu berarti ... ia meninggal di dunia cermin dan jasadnya terkirim kembali ke dunia nyata ? " tanya Rin pelan.
" Ya. "
" Kau tahu pelakunya ?"
Alpha diam sejenak, tampak berpikir dan akhirnya menggeleng. " Tidak."
" ... "
" Balas dendam pun tidak ada gunanya. Ibumu takkan mau kau mengotori tanganmu demi dirinya. " Alpha menghela nafas pelan, khawatir.
" Tapi ... " Rin menggigit ujung bibirnya, menahan amarah.
" Ini demi kebaikanmu sendiri. Karena ... "
" ? "
" Ada kemungkinan ... Kau yang akan diincar berikutnya . "
N/A : Yes ! chapter 1 selesai ... beberapa teka-teki mulai terungkap di chapter ini. Tentu saja , pembunuh Mom-nya Rin akan terungkap di beberapa chapter ke depan.
Well, karena mulai senin udah ulangan blok, ini entry terakhirku sampai ulangan berakhir. Dan aku akan segera post chapter berikutnya segera.
Wish me Luck ! #prayforme *oops*
No comments:
Post a Comment