Tuesday, November 22, 2011

MirrorLand ~ The Abyss - CHapter 2 - The Danger

Rin terbangun dari tidurnya, mendapati bahwa hari sudah pagi. Ia menghela nafas pelan dan segera beranjak dari ranjangnya.
" ... "
Rin tampak sibuk dengan pikirannya sendiri, karena Alpha telah menceritakan semuanya pada nya, ia kini berpikir apakah ia harus kembali ke dunia itu lagi ?
Semua yang ingin ia ketahui telah terjawab, dan kini tak ada alasan lagi baginya untuk kembali ke dunia itu lagi.

" Tidak. " Rin berbisik pada dirinya sendiri.

' Ya, masih belum selesai. ' pikirnya dalam hati.
Alpha baru saja menciptakan teka teki baru untuknya. Kemungkinan bahwa ia yang akan diincar berikutnya setelah mereka membunuh Mom.

Rin mengepalkan tangannya dengan kesal dan amarah. Tidak sedikitpun rasa takut tampak pada dirinya , ia bahkan sangat senang, bahwa ia akan bertemu dengan pelaku dibalik pembunuhan Mom nya.

Perhatian Rin teralihkan saat HPnya bergetar di atas ranjangnya.
" Dad ? " Rin menjawab panggilan tersebut setelah melihat nama penelpon di layar HP nya.
Dad Rin bekerja di Amerika, dan ia jarang bisa pulang ke rumah karena kerjaannya yang menumpuk dan yang tak bisa ia tinggalkan.

" Rin ? Selamat pagi ... Apa kau sudah sarapan ?" Dad bertanya dengan suara ramahnya.
Tanpa sadar, Rin pun tersenyum.

" Ya. Selamat pagi , Dad. "

******************************************************************************

" Apa ? " Rin bertanya saat ia dipanggil oleh seorang guru di sekolahnya.
" Kau ... selalu bolos di hari Jumat , dan apa alasanmu, Rin ? " Pak Naoto yang merupakan wali kelas Rin tampak kesal kali ini.
" ... Tidak ada alasan spesial." Rin bergumam, tampak bosan dan ingin segera pulang.
" Ya, terima kasih atas jawabannya ! " Pak Naoto bergumam dengan kesal. "Sebagai hadiah, kau harus mengerjakan soal-soal ini saat bel berbunyi ! "
" Kenapa ?! "
" Tidak ada alasan spesial, Rin. Kerjakan ! "

Rin mengangkat soal-soal yang diberikan oleh Pak Naoto dan berjalan memasuki kelas. Teman-temannya sudah terkekeh-kekeh melihat Rin yang selalu saja membuat masalah.

Seperti kata Pak Naoto, Rin tidak bisa pulang awal hari ini dan ia duduk di kelasnya , sibuk mengerjakan tugas.
Karena Rin memang anak yang cerdas, ia dapat mengerjakan soal-soal itu dengan mudah, akan tetapi , ia kesal karena sepertinya ia tak bisa pergi untuk bertemu dengan Alpha hari ini.
Dan beberapa saat kemudian, Pak Naoto muncul dari balik pintu dan itu membuat Rin tersentak kaget.
" Ada apa , Pak ? Aku sedang mengerjakan tugasmu, jadi tunggulah sebentar." Rin mengehela nafas malas.
" ... "
" Pak ? "
Rin merasa ada yang aneh dengan Pak Naoto, ia tak tampak seperti tadi siang. Ia sekarang... tampak seperti mayat hidup.

" Darah .... Darah !! " Pak Naoto menerjang menuju Rin dan Rin menghindar darinya, menyebabkan kursinya lah yang menjadi korban dan hancur berkeping-keping.

" Tunggu, Pak ! Apa-Apaan ini ?! " Rin tampak sedikit panik dan berdiri di dekat jendela karena ia terpojok.

" Daraah ! " Pak Naoto dengan kasar berlari menuju Rin.

Lalu, baru saja saat Rin mau menyerah karena tak berdaya, ia mendengar sesuatu tersayat. Saat ia membuka matanya, dari belakang Rin muncul sebuah pedang panjang menusuk bahu Pak Naoto.

" Eh ? " Rin menoleh ke arah kaca jendela, dan ia bisa melihat sosok Alpha menancapkan pedangnya ke Pak Naoto. " Alpha ? "

Alpha menjulurkan tangannya melewati kaca dan menarik Rin masuk ke dalam dunia cermin. Rin merasa lega, karena Alpha datang menolongnya, tapi ia tampak bingung.
' Kenapa Alpha bisa ada disini ? Kenapa ia bisa ke dunia nyata ? ' tanya Rin dalam hati.

" Seharusnya kuperingati dulu sebelumnya bahwa musuh yang mengincarmu bukan berarti ada di dunia cermin." Alpha menghela nafas sambil mengibaskan pedangnya.

" Eh ? Apa maksudmu ? Apa Pak Naoto adalah musuh ? " Rin bertanya.

" Dia musuh. Tapi bukan berarti ia yang membunuh Ibu mu. Dia hanya monster biasa yang mengincar darah manusia. Bukan sembarang darah, ia hanya mengincar perempuan yang berdarah manis." Alpha menjelaskan.

" Monster ?? Kenapa bisa ada di dunia nyata ?" Rin bertanya lagi.

" Sepertinya kau lupa , bahwa bukan cuma kau yang bisa keluar masuk dunia nyata. MOnster dari dunia cermin juga dapat keluar dari dunia cermin dan berkeliaran di dunia nyata. Mereka mengambil sosok manusia untuk bisa beradaptasi. Dari awalnya, memang dunia cermin dan dunia nyata terhubung satu sama lain." Alpha menjelaskan sambil menuntun Rin ke tempat yang aman.

" Jadi ... dari awal , Pak Naoto memang ... mengincar ku ?" Rin bergumam , kecewa.

" Entahlah. Tapi ada kemungkinan bahwa monster tadi mengambil sosok Naoto dan mengincarmu. Karena dia mungkin berpkir bahwa kau tidak akan curiga pada Naoto." Alpha tiba-tiba erhenti berjalan dan tampak berhati-hati. " Tampaknya ia mengejarmu sampai kemari."

Rin tampak terkejut dan mulai berhati-hati.

" Darah ! Berikan darahmu , Manusia !! " Monster berwujud ogre muncul dari semak-semak, dengan bahu yang terluka. Rin baru menyadari bahwa Monster itu adalah monster yang sama dengan yang menyerangnya di dunia manusia.

" Sepertinya darahmu menjadi sangat manis sejak kau berumur 16 tahun. Mulai saat ini kau harus berhati-hati, Rin. Bukan hanya pembunuh itu yang menginginkanmu, tapi monster rendah seperti ini juga akan mengincarmu." Alpha menghunus pedangnya dan mengarahkannya pada monster itu.

" ... Darah ? Kenapa dengan darahku ? " Rin bertanya.

" Di dunia cermin, seorang gadis yang baru berumur 16, darahnya terasa sangat manis, dan itu adalah santapan terbaik yang diinginkan para monster. " Alpha menjelaskan dengan singkat dan menangkis serangan dari monster itu.

" Berikan darahmu padaku !! Berikan darahmu !! " Monster itu berteriak sambil terus melancarkan serangan pada Alpha.

" Oi, Monster. Bagaimana kalau kau merasakan darahmu sendiri ? " Alpha memotong lengan monster itu dengan pedang panjangnya, dan melompat ke arah lengan monster itu yang satunya lagi. Alpha memotongnya dengan mudah , lalu melancarkan beberapa sayatan dalam pada monster itu.

" Aaaarghhhh !! " Monster itu menjerit dan Alpha melancarkan serangan terakhir tanpa belas kasihan.
Monster tersebut hancur berkeping-keping dan darahnya muncrat kemana-mana. Rin, yang berdiri tak jauh dari sana baru merasakan ketakutan. Tubuhnya sedikit gemetar, dan ia tak bisa berkata-kata. Sampai sekarang, ia tak tahu apapun tentang bahaya yang mendekatinya. Ia ... akhirnya merasakan ketakutan yang awalnya tak pernah ia rasakan. Monster tersebut menginginkan darahnya, dan selama ia masih hidup, monster lain akan terus mengejarnya.

" Rin ... " Alpha memanggilnya, dan Rin tersentak kaget. " Apa kau takut sekarang ?"
" Eh ? "
" Inilah bahaya yang harus kau khawatirkan ... Nyawamu terancam, dan jika kau lengah sedikit saja, kau mungkin akan mati." Alpha menghampirinya.
" Alpha ... aku ... " Rin terduduk di tanah, tangannya tak berhenti bergetar. Ia takut, dan ... Kenangan saat ia menemukan Mom-nya tergeletak di lantai dengan berlumuran darah membuat air matanya mengalir.

" Untuk itulah aku disini. Aku yang akan melindungi mu ... Rin."
Alpha meraih Rin dan memeluknya erat.

Saturday, November 19, 2011

MirrorLand ~ The Abyss - Chapter 1 - Alpha & the Truth

" Alpha ... "
Rin menghampiri Alpha yang dengan santainya menatap sosok Rin dari atas pohon sakura.
Gadis itu duduk tepat di bawah pohon sakura yang rindang itu , menghela nafas. Mengingat saat ia pertama kali bertemu Alpha, ia juga bertemu dengannya dengan cara seperti ini. Lelaki yang mengenakan pakaian serba hitam dengan jubah hitam panjang itu menyapanya dengan senyuman dingin.
" Tampaknya kau sangat suka berada di dekatku. " Alpha terkekeh pelan melihat tingkah laku Rin yang cukup menghibur dimatanya.
" Kau salah. Aku hanya datang karena ... Kau yang mengundangku datang ke tempat ini. Hal yang sama terjadi 7 tahun yang lalu. " Rin bergumam pelan.

Memang benar, 7 tahun yang lalu, disaat Rin terserap masuk ke dunia cermin ini Alpha lah yang seakan menariknya masuk. Orang yang mengenalkan dunia ini pada Rin, Alpha lah orangnya. Lelaki aneh yang misterius di mata Rin ini, selalu saja menyelamatkannya , disaat ia diserang. Ya, diserang.

" Bukannya sudah saatnya kau memberitahuku ?" Rin bertanya. Kini ia menengadah untuk melihat Alpha.
" Apa ? " Alpha terkekeh.
" Kau tahu apa yang kumaksud ... Alasan kenapa kau membawaku ke dunia ini." Rin bersikeras ingin tahu.
Rin menatap lekat ke arah Alpha. Mata birunya bertemu dengan mata Alpha yang berwarna kuning keemasan. Rin selalu berpikir bahwa Alpha seperti kucing hitam (karena warna rambut Alpha dan matanya seperti kucing hitam yang berbulu hitam bermata kuning keemasan). Kucing hitam yang suka berbohong dan jahil, juga misterius.
Sudah bertahun-tahun Rin datang ke dunia ini dan mengikuti Alpha untuk mengetahui alasan kenapa ia bisa datang ke dunia ini.

" ... Berapa umurmu sekarang , Rin ? " tanya Alpha.
" 16. "
" Sejak kapan ?"
" seminggu yang lalu."
Alpha terkekeh lalu melompat turun dan duduk di sebelah Rin.
" Kalau begitu , akan kuberitahu."
Rin menoleh dan menantikan jawaban yang ia tunggu-tunggu.
" Ibu mu yang menyuruhku untuk membawamu kemari. "
Rin terdiam , tidak, lebih tepatnya ia tak tahu harus berbicara apa. Apa ucapan ALpha benar ? Atau ia hanya berbohong ?

" Ia meninggal 7 tahun yang lalu, bukan ? Kecelakaan itu , kau tahu kebenarannya. Bahwa ia dibunuh oleh orang dari dunia cermin." Alpha menengadah ke arah langit, seakan mengingat akan kejadian itu.
" Tunggu ! Kenapa kau ... "
" Tentu saja aku tahu. Aku ... ada disana pada saat ia dibunuh. Tapi aku tak dapat menolongnya , karena aku masih kurang lebih sekecil dirimu." Alpha tertawa pahit.

Rin merasa bahwa Alpha mungkin cukup dekat dengan Mom nya , dan ia baru pertama kali melihat Alpha berwajah seperti itu.
Memang benar, pada saat ia bertemu dengan Alpha, ia tampak seumuran dengannya. Tidak, mungkin lebih tua. Karena ... Alpha seakan tumbuh bersama dengannya. Mungkin tumbuh lebih cepat karena perbedaan waktu di dunia cermin dan dunia nyata.
1 bulan di dunia kaca , mungkin tidak seberapa di dunia nyata. Rin bahkan tidak tahu umur Alpha sekarang. Mungkin lebih tua darinya beberapa tahun.
Alpha pernah bilang padanya bahwa waktu di dunia cermin sangat tidak stabil, sehingga perbedaan waktunya tidak bisa diprediksi.

" Ibu mu menyuruhku untuk melindungimu , yah, walau aku tak tahu harus melindungimu dari siapa." Alpha menghela nafas. Bersandar di pohon dengan kedua tangannya dilipatkan dibelakang kepalanya.
" ... Mom, meninggal di depan cermin. Apa itu berarti ... ia meninggal di dunia cermin dan jasadnya terkirim kembali ke dunia nyata ? " tanya Rin pelan.
" Ya. "
" Kau tahu pelakunya ?"
Alpha diam sejenak, tampak berpikir dan akhirnya menggeleng. " Tidak."
" ... "
" Balas dendam pun tidak ada gunanya. Ibumu takkan mau kau mengotori tanganmu demi dirinya. " Alpha menghela nafas pelan, khawatir.
" Tapi ... " Rin menggigit ujung bibirnya, menahan amarah.
" Ini demi kebaikanmu sendiri. Karena ... "
" ? "

" Ada kemungkinan ... Kau yang akan diincar berikutnya . "





N/A : Yes ! chapter 1 selesai ... beberapa teka-teki mulai terungkap di chapter ini. Tentu saja , pembunuh Mom-nya Rin akan terungkap di beberapa chapter ke depan.

Well, karena mulai senin udah ulangan blok, ini entry terakhirku sampai ulangan berakhir. Dan aku akan segera post chapter berikutnya segera.
Wish me Luck ! #prayforme *oops*

Tuesday, November 15, 2011

PROLOGUE - MirrorLand ~ The abyss ~

" Cermin ? "
Seorang gadis yang baru berumur 8 tahun itu menatap pantulan wajahnya di sebuah cermin besar yang baru ia temukan.
" Mom , kenapa ada cermin disini ? "
Mom hanya tersenyum, melihat anak perempuannya yang menatapnya penuh dengan tanda tanya. Ia berlutut dan mengelus rambut hitamnya.
" Rin , apa yang kau lihat di cermin itu ? ", tanya Mom.
" Aku ? " Rin menjawab polos.
" Tepat sekali. Tapi , kau harus ingat, bahwa ... cermin adalah benda yang menghubungkan dunia kita , dengan sebuah kenyataan lain yang terpantul di cermin itu. Sebuah dunia yang berbeda."
Rin menatap Mom aneh, akan tetapi perkataan itu takkan pernah dilupakannya. Tidak akan pernah, karena ... Kata-kata itu adalah kata terakhir yang Mom katakan untuknya.

7 tahun kemudian ...

" Rin ! Mau ikut ke cafe depat stasiun ? "
Rin menoleh dan menggeleng pelan.
" Sorry , aku harus segera pulang ! " Rin dengan segera mengemas bukunya dan melesat pergi, meninggalkan teman-temannya yang melihatnya bingung.
Rin kini berumur 16 tahun, dan ia tinggal sendirian di apartemen yang diberikan oleh Dad. Mom meninggal karena kecelakaan 7 tahun yang lalu. Ya , "kecelakaan" .
Kecelakaan yang dimaksud bukan karena kecelakaan mobil dan sebagainya. Kecelakaan yang dimaksud , sama sekali takkan pernah terbayangkan oleh manusia di dunia ini. Ya, tak seorang pun.

Rin berjalan memasuki ruangannya, mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih santai. Rambut panjangnya yang hitam legam dikucir dua karena akan sangat mengganggu jika ia menghadapi bahaya. Ya, "bahaya".

Matahari mulai tenggelam dan langit semakin gelap. Rin menghampiri cermin besar yang ada di sudut ruangannya. Menghela nafas dan akhirnya meletakkan telapak tangannya di permukaan cermin itu.
Cermin itu bersinar dan tangan Rin terserap kedalam. Perlahan-lahan , sampai akhirnya, Rin menghilang ... ke dalam cermin.

Saat Rin membuka matanya, ia telah sampai di sebuah taman dengan penuh bunga mawar berwarna biru.
" Madame Rose ? " Rin bergumamm mencari sosok yang dikenalnya.

" Ah, Rin. Kau datang ? " Seorang wanita cantik bergaun biru menghampiri Rin.

" Selamat pagi, Madame Rose. Maaf aku harus menumpang lagi di taman mawarmu." Rin tersenyum kecil dan hanya mendapat pelukan "selamat datang" dari Madame Rose.

Dunia di dalam cermin "MirrorLand" , dimana semuanya berada di dalam keadaan terbalik, bagai labirin bagi dunia nyata.
Rin mulai memasuki dunia cermin sejak 5 tahun yang lalu, saat ia tidak sengaja menyentuh cermin dan tersedot kedalamnya. Seperti kata Mom, dunia cermin memang ada.
Rin yang melihat dengan mata kepala sendiri, pertama sangat shock. Tapi, ia tetap datang kemari selama bertahun-tahun di waktu senggangnya.

" Dimana Alpha ? " Rin bertanya pada Madame Rose.

" Alpha ? Aku tak melihatnya hari ini. Tapi, aku yakin kau akan menemukannya di North Forest. " Madame Rose tersenyum.

Rin dengan segera pamit dan berlari kecil menuju North Forest , untuk bertemu "Alpha".

" Ooooii ! Alphaaa~ ! " Rin memanggil-manggil sambil berjalan di tengah hutan.
Tak ada yang menjawab, walau ini sudah diduga oleh Rin.

" Alpha ! Al- "

" Aku mendengarmu, Rin. "
Rin menoleh ke arah sebuah pohon sakura besar tak jauh dari tempatnya berdiri. Di atas pohon tersebut , seseorang telah duduk , sambil tersenyum kecil.

" Selamat datang, Rin."









N/P : Ah ! Prologue nya selesai... Sorry pologue nya agak gaje dan kurang informasi jelas. Jujur saja ini ide datang terlalu tiba-tiba dan ... yah , alhasil berhasil kuketik ...

Info mengenai character dan character sketchnya bakal menyusul :)

Monday, November 7, 2011

November is here

Well ! Long time no see (?)
Ah, kayaknya emang udah berbulan-bulan sejak terakhir kalinya aku nge-blog...
Gara-gara berhasil selesaiin header yang baru, akhirnya aku buka juga nih blog ...

Udah November, dan ga lama lagi bakal ulangan semester. Test,test and test again ...
Makanya nih , berkat seseorang yang bilang " kan udah november niih . Bikin header tema ulangan aja ! " , dan jadilah header ku yang sekarang.
Banyak banget kertas-kertasnya ...
Walaupun imajinasiku pengennya bukan itu, yah jadi nya itu deh...
Tapi gapapa lah.

Kayaknya ini pertama kalinya aku bikin kombinasi warna kayak gitu ... Biasanya monotone siih ...
Sebenci bencinya aku pada pink, akhirnya aku mengakui bahwa kombinasi warna soft pink sakura itu sangat manis !! *nosebleed*

Siap siap ulangan semester nih, betapa susahnya ulangan itu gak mau dipikirin dulu... Nanti selesai ulangan bakal bikin header baru deh, tema X-mas kali ya ? lol

Udah dulu lah postingannya ...

DAAAAAAN ........... jreng-jreng jreng !!
New web address !!

lastoriaoflife.blogspot.com

mikir nama itu sampai jungkir balik niih...haha , lagipula gak kepikiran yang lain , ya udah , terserah itu temporary apa bukan , yang jelas itu dulu deh ...

kekeke ...